Perbedaan Mekanisme Pendinginan: AC vs Kulkas
Penjelasan tentang cara kerja ac dan kulkas


Pendahuluan
Dalam artikel ini, kita akan melanjutkan pembahasan sebelumnya mengenai pemahaman tentang pemrograman suhu pada remote. Fokus utama kali ini adalah untuk menjawab pertanyaan apakah setelah suhu ruangan mencapai 24°C, unit outdoor AC akan mati cukup lama seperti yang umum terjadi pada kulkas. Jawabannya tidak, dan kita akan menggali lebih dalam mengenai alasan di balik fenomena ini.
Kondisi Ruangan pada AC
AC dirancang untuk menjaga suhu ruangan dalam rentang tertentu. Namun, ruangan dengan AC umumnya terbuat dari bahan seperti semen yang berpori dan memiliki celah-celah seperti di bawah pintu. Kondisi ini membuat suhu ruangan lebih sulit untuk dipertahankan secara sempurna. Oleh karena itu, meskipun suhu ruangan telah mencapai 24°C, unit outdoor AC tidak akan mati untuk jangka waktu yang lama. Kompresor akan terus bekerja secara periodik untuk mempertahankan suhu yang diinginkan.
Kondisi Ruangan pada Kulkas
Sebaliknya, kulkas memiliki ruangan yang sangat terkondisi dengan baik. Ruangannya sangat kedap dan tidak memiliki rongga, sehingga suhu dalam kulkas dapat bertahan lebih lama. Hal ini memungkinkan kompresor kulkas untuk 'beristirahat' selama beberapa jam setelah mencapai suhu yang diinginkan. Jika terdapat kerusakan pada karet pintu kulkas, ruangan akan kehilangan kedapannya dan kompresor akan bekerja lebih keras dan lebih lama untuk mencapai suhu yang diinginkan. Ini dapat menyebabkan kompresor menjadi overheat.
Kesimpulan
Perbedaan utama antara mekanisme pendinginan AC dan kulkas terletak pada kondisi ruangannya. Ruangan AC yang tidak kedap dan berpori membuat kompresor bekerja lebih sering, sementara ruangan kulkas yang kedap memungkinkan kompresor untuk beristirahat lebih lama. Memahami perbedaan ini membantu kita dalam merawat dan menggunakan kedua perangkat ini dengan lebih efektif.